Pages

Saturday Coffee: Bertahan dan Bertumbuh



Kedai kopi bermunculan bak jamur di musim penghujan. Sayangnya, tidak sedikit yang berguguran di tengah jalan. Saturday Coffee menjadi kedai kopi yang mampu bertahan dan terus bertumbuh.

Tidak mudah untuk bertahan di tengah menjamurnya tempat nongkrong di Depok. Beruntung kedai kopi yang buka sejak 2014 ini memiliki posisi yang cukup strategis. Berlokasi di dekat kampus membuat Saturday Coffee ramai dikunjungi mahasiswa.

Sebelum Saturday Coffee, telah berdiri Coffeenesian sejak 2012 sampai awal 2014. Sayangnya, Coffeenesian tidak mampu bertahan lebih lama lagi. Kedai pun beralih pemilik dan berganti nama.

Husni Mubarak melihat masih ada peluang untuk menghidupkan kembali kedai kopi ini. Laki-laki yang mengambil kuliah jurusan Pariwisata di Universitas Indonesia ini berinisiatif untuk mengubah nama dan mengganti konsep. Hal ini dilakukan agar kedai kopi yang baru lebih segar dan semakin diminati pelanggan.

Deretan buku yang bisa dibaca pengunjung
“Saturday” terpilih menjadi nama yang menggantikan Coffeenesian. Sebuah hari yang selalu ditunggu-tunggu kehadirannya. Nuansa hari Sabtu yang memiliki kesan riang dan menyenangkan menjadi alasan terpilihnya nama ini. Melalui nama ini, siapapun yang datang akan diharapkan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan. Hari yang kelabu ‘kan berubah jadi cerah ceria.  

Bertahan

Satu bulan menjadi waktu persiapan untuk bersolek. Husni bersama seorang pegawai membuka Saturday Coffee pada April 2014. Di kedai mungil ini, mahasiswa dan pelanggan datang silih berganti memesan minuman di luar kopi. Selalu sulit untuk menjual kopi dalam negeri sendiri yang diseduh secara manual.

Suasana di Saturday Coffee
Kesulitan tersebut tidak mampu mematahkan semangat Husni. Bulan-bulan berikutnya pelanggan yang memesan kopi semakin bertambah. Ketekunannya memperkenalkan kopi nusantara dengan metode seduh yang berbeda membuahkan hasil. Di kedai ini tidak ada mesin espresso, hanya ada Rok Presso untuk membuat olahan kopi sepekat espresso. Menu kopi lainnya diseduh dengan alat-alat manual brew seperti Vietnam Drip, French Press, V60, clever dripper, dan Kono.    

Manual brew equipments
Medio 2015, Husni mendapat bala bantuan dari segi modal dan tenaga kerja dari dua orang teman. Bala bantuan ini memperkuat manajemen dan pelayanan kedai yang terletak di Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Cimanggis, Depok. Sayangnya, di pertengahan 2016, seorang pemodal undur diri sehingga tersisa dua pemilik Saturday Coffee, yaitu Husni Mubarak dan Aman Rusydi.

Tren minum kopi kian mewabah di tahun-tahun berikutnya. Produk-produk budaya seperti film, fotografi, sampai musik menjadikan kopi sebagai objeknya. Bermunculan kedai-kedai kopi yang menawarkan berbagai menu dan konsep unik untuk menarik perhatian pengunjung.

Meracik espresso dengan Rok Presso
Kedai kopi yang buka setiap hari pukul 14.00 - 24.00 tetap bertahan dengan kesederhanaannya. Pelayanan yang ramah membuat siapapun yang datang betah berlama-lama. Harga yang ditawarkan juga bersahabat dengan kantong mahasiswa berkisar Rp 8.000 – Rp25.000. Minuman dan cemilan yang variatif sekaligus memanjakan lidah. Berbagai kombinasi ini menjadikan Saturday Coffee pilihan mahasiswa di sekitar selatan Jakarta.

Sayang beribu sayang, gerai usaha ini memiliki lahan parkir yang sempit. Sulit untuk kendaraan roda empat parkir, sementara kendaraan roda dua pun hanya muat beberapa saja. Alternatif lahan parkir adalah di parkiran ruko baik di sebelah maupun di seberang kedai dengan tagline “Coffee, Friends, and Music”.

Volume pengunjung terus melonjak. Kapasitas ruangan kedai hingga lahan parkir belum memadai. Ruangan kedai terbagi menjadi smoking area dengan kapasitas pengunjung sekitar 15 orang dan bar sekaligus ruangan bebas asap rokok berkapasitas sekitar 12 orang. Jika ada yang belum mendapatkan tempat dan masih tersisa kursi kosong di meja yang sudah terisi, acap kali barista menawarkan sharing table dengan persetujuan pengunjung.

Bertumbuh

Seiring perkembangan tren kopi susu di ibukota, Saturday Coffee ikut berinovasi seiring zaman. Kopi Susu Mantan menjadi andalan untuk kopi kemasan. Bisa diminum langsung di kedai atau dibawa pulang untuk minum di rumah atau di jalan.

Kopi Susu Mantan lebih enak diminum dingin
Menyematkan kata “Mantan” menjadi strategi jitu di kalangan anak muda. Terlebih dengan deskripsi di botol yang menggelitik, yaitu “(adj) rasa manis di awal yang mudah dikenang namun diselimuti rasa pahit yang sulit dilupakan”. Kopi susu botolan ini meroket jadi menu andalan. Selain Kopi Susu Mantan, terdapat Cold Brew yang dikemas dalam botol atas kerja sama dengan Dawson Coffee.  

Memasuki tahun keempat, Saturday Coffee mendapat peluang kerja sama dengan Rendy Lastiono. Rendy, seorang pelanggan loyal, menawarkan kolaborasi untuk membuka cabang kedai kopi yang kesulitan menampung membludaknya pengunjung. 

Saturday Coffee 2.0
Pengalaman Husni dan Ruysdi mengelola kedai dikombinasikan dengan ketersediaan ruang oleh Rendy. Bangunan dua lantai yang terletak di pusat bisnis perumahan Pondok Duta, Depok, direnovasi menjadi sebuah ruang menyeruput kopi yang lebih nyaman. Persiapan untuk Sabtu yang kedua kini lebih matang. Menghabiskan setengah tahun dari renovasi hingga menentukan konsep yang berbeda dari yang pertama.


Awal tahun 2018, Saturday Coffee 2.0 resmi beroperasi. Dengan desain interior yang minimalis, ruangan yang lebih luas dan nyaman, peralatan yang lebih lengkap, dan menu yang lebih bervariasi. Departemen  kopi kini diperkuat dengan mesin espresso dan grinder merk Ferratti Ferro. Kebutuhan pengunjung berswafoto terpenuhi dengan banyaknya spot-spot yang instagrammable. Lahan parkir lebih luas untuk motor dan mobil yang singgah.

Barista Saturday Coffee 2.0
Aman Ruysdi menaruh harapan yang baru di Saturday Coffee 2.0.
“Semoga pelanggan lama bisa punya alternatif tempat yang lebih luas dan lebih tenang. Nggak semua orang cocok dengan tempat yg terlalu ‘intim’ kayak di Saturday yang pertama. Tentunya keluarga-keluarga muda yang mau bawa bayi kecilnya bisa datang juga tanpa terganggu asap rokok. Intinya di Saturday Coffee 2.0 kita memang menawarkan konsep tempat yg berbeda, tapi tetap dengan energi yang sama,”  tutur Aman Rusydi mengenai harapan di gerai yang baru.
Bisnis kopi yang menjadi roda ekonomi utama kedua pemuda ini terus melaju. Husni sebagai founder pertama mengatakan bahwa tidak mudah bertahan di industri kopi. Jalan berliku ia lalui untuk sampai di titik ini. Dari pelanggan, menu, manajemen, kualitas pegawai, lahan parkir, pasang surut penjualan, sampai kehilangan partner kerja. Bagaimana pun situasinya, Saturday Coffee harus terus bertahan karena bisnis ini adalah bisnis utama penggerak nadi kehidupan, bukan sekadar bisnis sampingan.

Apa yang menjadi kunci untuk terus bertahan?
“Mengutamakan customer engagement, yaitu membangun ikatan antara customer dengan tempat bukan sekadar produk yang ditawarkan. Nilai-nilai seperti bagaimana cara berkomunikasi dengan customer, membaca selera tiap customer, berbagi cerita dan pengalaman hingga memberikan bonus-bonus khusus bagi customer yang loyal. Selain itu,  penting untuk bagaimana bisa konsisten menjaga kualitas produk yang dibuat dan terus berinovasi”, papar Husni Mubarak sekaligus menutup perbincangan.  

Husni Mubarak dan Aman Rusydi
  • Saturday Coffee 1.0 #sabtuyangpertama buka 14.00 - 24.00 di Jalan Komjen Pol. M. Jasin, Tugu, Cimanggis, Depok 
  • Saturday Coffee 2.0 #sabtuyangkedua buka 10.00 - 22.00 di Jalan Mahkota Raya, Perumahan Pondok Duta, Tugu, Cimanggis, Depok. 
Info lebih lanjut cek Instagram @saturdaycoffee

No comments:

Post a Comment