Pages

#KembaraKopi #6: Garut



Garut terkenal akan bentang alamnya yang indah mempesona hingga mendapat julukan Swiss van Java. Gunung Papandayan termasuk wisata alam yang banyak dikunjungi. Kopitala berkesempatan mendaki gunung berketinggian 2.665 mdpl sekaligus menyeruput hangatnya kopi di kota ini.

Sepanjang perjalanan menuju basecamp Gunung Papandayan dapat kita temukan beberapa lahan penanaman kopi. Sebagian sudah berbuah dan berwarna hijau, sementara sebagian lagi masih dalam bentuk bunga. Maksud hati ingin menyambagi perkebunan kopi ini namun cuaca sedang tidak mendukung. Hujan mengguyur deras dan waktu kunjungan yang amat singkat.

Raosen Coffee Roastery (@kopigarut)


Meskipun tidak dapat berkunjung ke perkebunan kopi di Garut, masih berkesempatan untuk mencicipi kopi dari tanah yang dulunya terkenal dengan nama Pangirutan. Kopitala berkunjung langsung ke lokasi penyangraian yang dominan mengolah hasil panen kebun kopi dari daerah Garut. Lokasi penyangraian yang dituju adalah Raosen Coffee Roastery. Terletak di sebuah rumah yang asri dengan halaman yang tersebar peralatan untuk mengeringkan kopi. Di bagian dalam terdapat dua mesin sangrai, mesin giling, dan beraneka peralatan seduh  

Raosen Coffee Roastery menyediakan berbagai biji kopi arabika yang berasal dari Garut, daerah-daerah di Indonesia sampai biji kopi dari luar negeri. Rumah sangrai yang dikelola oleh Biben Reynaldi ini memberi banyak pilihan biji kopi Garut yang dilengkapi dengan informasi proses pasca panen, lokasi tanam dan ketinggian, profil sangrai sampai  tasting notes. Untuk memperdalam pengetahuan dan keahliannya di industri kopi, secara bertahap Biben mengambil kursus-kursus seperti cupping class dan roasting class di 5758 Coffee Lab. Adapun kopi Garut yang tersedia seperti Curug Orok Cikajang (honey process), Kamojang (double wash process), Talaga Bodas (full wash process), Gunung Papandayan (full wash process), Cilawu (natural process), Dataran Tinggi Samarang (pulp natural process), Gunung Cikuray (natural process), dan Rengganis (full wash dry hulled process).  



Roastery dengan ”Java Sunda Garut Preanger 100% Arabica” sebagai tagline-nya ini berdiri sejak tahun 2012 yang beralamat di Jalan Teladan No. 19, Garut. Rumah sangrai ini buka dari jam 10.00-17.00 atau dapat menghubungi Biben terlebih dahulu di nomor 085720391236 atau via Instagram di @kopigarut.

Roemah Kopilogi (@kopilogi_garut)


Roemah Kopilogi menjadi salah satu tempat ngopi terfavorit anak-anak muda Garut. Terbukti dari sulitnya mencari meja dan kursi kosong sewaktu berkunjung ke gerai kopi yang buka sejak pertengahan tahun 2015 ini. Kedai kopi yang sempat berpindah-pindah tempat ini berawal dari halaman rumah, beralih ke food court Sukaregang sampai akhirnya awal 2017 menetap di Jalan Cikuray No.42. Kini, Kopilogi menjadi magnet untuk berkumpulnya muda-mudi kota yang terkenal dengan dodolnya ini.

Dengan konsep industrial yang minimalis, interior Roemah Kopilogi dikemas sederhana dengan papan tulis  berhias deretan menu di dinding bar, pigura dengan beraneka ukuran, motor klasik yang dipajang di dekat plafon serta lantai dan meja bernuansa kayu yang menghangatkan suasana. Bagian dalam diperuntukkan khusus untuk bar dan non-smoking area, bagian luar dengan lebih banyak jumlah meja dan kursi diberikan bagi para pengepul asap.



Menu yang ditawarkan Kopilogi bermacam-macam untuk minuman maupun makanannya. Menu minuman terdiri dari aneka espresso based, manual brew, frappe, non coffee, frizzy soda, tea, milk shake, dan juice. Untuk harga espresso based cukup terjangkau, seperti single espresso dipatok Rp 10.500 dan cappuccino di harga Rp 15.500. Sementara untuk manual brew, kopi tubruk dibanderol Rp 9.500, Vietnam drip Rp 13.500, dan untuk metode lainnya seperti V60, Kalita Wave, AeroPress, dan Flat Bottom dapat ditebus dengan harga Rp 17.500. Sementara untuk makanan, dapat dipilih berbagai cemilan, roti, pasta, Indomie, hingga beraneka pilihan nasi yang dapat meredam rasa lapar.

Roemah Kopilogi buka setiap hari dari jam 13.00-22.00. Gerai kopi yang mengedepankan biji kopi arabika yang berasal dari Garut ini telah membuka cabang dengan nama Waroeng Kopilogi yang berlokasi di Jalan Cimanuk No. 186, Garut. Di Waroeng Kopilogi, pengunjung dapat menyeduh kopi secara mandiri. Jika masih kebingungan, dapat langsung bertanya ke barista ya!

Toast Ngopi (@toastngopi)


Toast Ngopi mendapat julukan kedai kopi Garut generasi pertama. Hampir sama dengan Roemah Kopilogi, nasib awal kedai ini juga nomaden alias berpindah-pindah untuk mencari tempat yang cocok. Saat ini, Toast Ngopi menetap di Jalan Papandayan No. 71, Regol, Garut.

Berbagai komunitas memanfaatkan rumah minum kopi ini untuk berkumpul. Hal ini membuat Toast Ngopi selalu ramai dikunjungi. Harga yang terjangkau juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung. Harga minuman dimulai dari harga Rp 7.000 untuk kopi hitam dan Rp 12.000 untuk mie rebus.


Gerai kopi dengan dengan dinding bercat kuning pucat ini meracik kopi dan minumannya dengan metode manual brew. Menyediakan biji kopi arabika dari tanah Pangirutan sebagai sajian utama seperti kopi dari dataran tinggi Samarang dan Kawah Kamojang. Biji kopi dari daerah lain di nusantara maupun dari luar negeri juga tersedia di kedai kopi ini dengan harga yang berbeda. Untuk single origin lokal dipasang harga Rp 17.000  dengan perangkat AeroPress, V60, dan Flat Bottom. Sementara single origin impor dibanderol dari harga Rp 23.000 sampai Rp 45.000.

Bagi yang tidak dapat menikmati kopi, jangan khawatir karena Toast Ngopi memberikan pilihan non coffee yang beragam seperti green tea, red velvet, taro, chocolate, tea, lemon tea, milk, mint mojito hingga chocoberry. Beragam makanan ringan dapat dicicipi untuk teman minum kopi seperti Tahu Lada Garam atau Cireng Bumbu Rujak.  

Fakta menarik dari barista dan pegiat kopi Garut ini, mereka berkumpul dalam wadah Garut Coffee Community. Secara rutin, komunitas ini mengadakan acara Ngopi Saikhlasna setiap hari Minggu yang bertepatan dengan Car Free Day Garut di depan kios Jelajah Garut. Berbagai kebutuhan untuk acara ini digalang secara gotong royong untuk memperkenalkan kopi asli Garut kepada masyarakat yang lebih luas. Ngopi Saikhlasna memiliki arti ngopi seikhlasnya di mana pengunjung diberikan kebebasan mengapresiasi kopi dengan harga berapapun. Untuk jadwal dan informasi lengkap acara ini, bisa langsung diperiksa di Instagram @garutcoffeecommunity.

Sudah siap ke Garut dan mencicipi kopi asli kota ini?

Sekadar informasi, tim Kopitala dipandu oleh @jelajah_garut dari mendaki gunung sampai mencicipi kedai-kedai kopi ini. Terima kasih, @jelajah_garut. Jika ada teman-teman yang ingin menjelajahi keindahan alam Swiss van Java ini dapat langsung menghubungi tim @jelajah_garut untuk reservasi.  

3 comments:

  1. Kalo mampir ke Garut, cobain ah....

    ReplyDelete
  2. OkeSip, aku bisa eksten nih buat mencicipi kopi selepas menikmati keindahan alam Papandayan.
    Thanks for sharing, Kak.

    ReplyDelete
  3. Oh iya, ngomong2 soal garut jadi inget dlu kan awal mulanya belanda memperkelankan arabika ke Indonesia perkebunannya ada di garut, dan harusnya kopi garut ini yg lebih terkenal, semoga

    ReplyDelete